Jakarta, ESG IDN – Tingning Sukowignjo, Direktur PT Astra Agro Lestari, baru saja membuktikan bahwa perubahan nyata untuk planet yang lebih hijau bukan hanya impian futuristik—melainkan pilihan sadar yang dapat dimulai dari dalam perusahaan besar sekalipun. Pada November 2025 lalu, dia meraih penghargaan Women in SDGs Action Award 2025 dalam kategori SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim) dari Harian Bisnis Indonesia, sebuah pengakuan yang jauh melampaui sekedar trofeo.
Pencapaian Tingning bukanlah kebetulan. Sejak memimpin strategi keberlanjutan Astra Agro, seorang perempuan kelahiran 1974 ini telah mengubah narasi industri kelapa sawit—sektor yang seringkali dipandang kontroversial dalam percakapan lingkungan global. Dia mempimpin transformasi yang terukur, progresif, dan berakar pada pemahaman mendalam bahwa bisnis yang bertanggung jawab bukan hanya penting bagi perusahaan, tetapi juga bagi masa depan bumi yang lebih hijau.
Dari Target Emisi hingga Inovasi Energi Terbarukan
Komitmen Astra Agro terhadap pengurangan emisi karbon menunjukkan keseriusan yang konkret. Pada 2024, perusahaan berhasil menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 15,14% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini bukan sekadar statistik—ia mencerminkan puluhan keputusan strategis yang diambil tim Tingning dalam operasional pabrik, pengelolaan pertanian, hingga logistik.
Ke depannya, Astra Agro menargetkan penurunan emisi GRK hingga 30% pada tahun 2030 dengan baseline 2019. Target ambisius ini didukung oleh inisiatif konkret yang terus dikembangkan. Perusahaan telah membangun fasilitas methane capture yang mengubah gas metana menjadi sumber energi alternatif, mengganti batu bara dengan biomassa (shells), serta meningkatkan penggunaan biodiesel pada alat transportasi. Sistem manajemen air yang lebih efisien juga menjadi bagian dari strategi penghematan energi yang menyeluruh.
“Kami percaya bahwa praktik agribisnis yang bertanggung jawab tidak hanya penting bagi keberlanjutan perusahaan, tetapi juga bagi masa depan bumi yang lebih hijau,” ujar Tingning ketika memberikan apresiasi atas penghargaan tersebut.
Kesetaraan Gender sebagai Fondasi Inovasi
Namun penghargaan yang Tingning terima bukan sekadar pengakuan atas inisiatif lingkungan. Ada dimensi lain yang sama pentingnya: kepemimpinannya dalam mendorong kesetaraan gender di dalam organisasi. Dalam strategi keberlanjutan Astra Agro, keberagaman dan kesetaraan gender bukan hanya nilai tambah—melainkan fondasi yang diyakini membawa perspektif baru dalam inovasi dan pengambilan keputusan.
Perjalanan Tingning sendiri menjadi cerminan nyata dari komitmen ini. Sebagai direktur di perusahaan besar, dia membuktikan bahwa perempuan dapat memimpin transformasi bisnis skala besar dengan visi yang jelas. Astra Agro, di bawah kepemimpinannya, secara konsisten memberikan ruang yang setara bagi perempuan untuk berkarir dan mengambil peran strategis—tidak hanya di tingkat manajemen, tetapi juga di berbagai unit bisnis krusial seperti keberlanjutan, komunikasi, dan pengembangan masyarakat.
Pemberdayaan Perempuan di Tingkat Komunitas
Komitmen terhadap kesetaraan gender juga menyentuh masyarakat di sekitar wilayah operasional Astra Agro. Melalui program pelatihan kewirausahaan, pembentukan koperasi perempuan, dan inisiatif pendidikan serta kesehatan keluarga, perusahaan berupaya meningkatkan kemandirian ekonomi dan kesejahteraan perempuan di komunitas lokal.
Program pemberdayaan ini sejalan dengan SDG 5 (Kesetaraan Gender) dan merupakan bagian integral dari strategi keberlanjutan yang lebih luas. Dengan pendekatan yang holistik, Astra Agro tidak hanya berbicara tentang sustainability di boardroom, melainkan menerjemahkannya menjadi aksi nyata yang menyentuh kehidupan puluhan ribu perempuan dan keluarganya.
Kolaborasi dan Keberlanjutan Jangka Panjang
Sepeninggalan meraih penghargaan dari Bisnis Indonesia, Tingning kembali menekankan bahwa transformasi berkelanjutan bukan pekerjaan solo. Astra Agro secara aktif berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan—mulai dari pemerintah, lembaga riset, hingga organisasi masyarakat sipil—untuk memperkuat adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan memperluas manfaat bagi masyarakat sekitar.
Pencapaian Astra Agro dalam mencapai berbagai penghargaan ESG selama 2025—termasuk Katadata ESG Awards dan ESG Now Awards dari Republika—menunjukkan bahwa komitmen terhadap keberlanjutan bukan sekadar jargon pemasaran, tetapi praktik yang tertanam dalam setiap keputusan bisnis.
Pesan untuk Generasi Pemimpin Berikutnya
Penghargaan yang diterima Tingning Sukowignjo pada November 2025 lalu lebih dari sekadar pengakuan pribadi. Ini adalah pesan kuat kepada sektor agribisnis Indonesia dan dunia: bahwa perubahan nyata menuju ekonomi hijau dimungkinkan ketika kepemimpinan perempuan, inovasi teknologi, dan komitmen terhadap kesetaraan sosial berjalan beriringan.
Dalam konteks Indonesia yang kaya akan sumber daya alam namun juga menghadapi tantangan iklim yang serius, kisah Tingning menunjukkan bahwa industri tradisional seperti kelapa sawit dapat bertransformasi menjadi pemimpin dalam praktik keberlanjutan. Bukan dengan menolak industri, tetapi dengan memimpin transformasi dari dalam—dengan keberanian, strategi yang terukur, dan keyakinan bahwa bisnis yang hijau adalah bisnis yang masa depannya panjang.
One key message : Tingning Sukowignjo, Director of Astra Agro Lestari, exemplifies how female leadership combined with unwavering commitment to sustainable agribusiness can drive impactful climate change mitigation and social empowerment, earning her the prestigious Women in SDGs Action Award 2025.

