Image default
CSR

Rp206 Miliar Transaksi, 7 UMKM Binaan Pertamina Tembus Pasar Global di Agrinex 2025

Jakarta, ESG IDN – Kalau Anda masih percaya bahwa UMKM hanya bisa bermain di level lokal, artikel ini siap mengubah pikiran Anda. Sebab, tujuh prajurit ekonomi kecil dari bawah asuhan Pertamina baru saja memecahkan rekor ekspor dengan total transaksi mencapai lebih dari Rp206 miliar di Pameran Agrinex 2025—hanya dalam tiga hari pameran!

Bukan sekadar angka menggiurkan. Pencapaian ini lahir dari kesepakatan bisnis yang konkret: tiga Memorandum of Understanding (MoU) ditandatangani langsung dengan mitra internasional dari Malaysia, Aljazair, dan Uni Emirat Arab pada hari terakhir pameran (8 November lalu).

Dari Madu Hati ke Pasar Internasional

Salah satu kisah yang paling menyentuh datang dari Ibu Tiwi, pemilik usaha Rumah Madu Simpul Hati. Perempuan ini masuk dalam empat UMKM yang pertama kali ikut pameran nasional di Jakarta. Bayangkan: dari ruang produksi madu yang sederhana, produknya tiba-tiba diminati banyak pengunjung dan sejajar dengan pelaku usaha besar.

Dengan mata berkaca-kaca, Ibu Tiwi bercerita, “Tidak pernah terpikir bisa ikut pameran nasional di Jakarta, apalagi produknya diminati banyak pengunjung. Saya sangat bersyukur atas pendampingan Pertamina.” Kisah ini bukan hanya inspiratif—ia adalah bukti nyata bahwa pendampingan yang tepat mengubah nasib.

Tiga Kontrak Ekspor yang Mengguncang

Ketiga UMKM lainnya tidak main-main. Mereka langsung meneken deal ekspor dengan nilai fantastis:

CV Bunga Palm menjalin kemitraan dengan Mutiara Global Jaya (Malaysia) senilai US$50.000 (Rp834 juta). Mungkin angka pertama terlihat kecil, tapi jangan terperdaya—ini adalah pintu gerbang ke pasar besar.

PT Java Criollo Cokelat Indonesia melangkah lebih jauh, meneken kesepakatan dengan AKS Global Trade (Aljazair) senilai US$10 juta (Rp167 miliar). Cokelat lokal berkualitas kini menembus benua Afrika!

PT Syailendra Bumi Investama tidak ketinggalan. Mereka meraup kesepakatan dengan Angel Fragrances (Dubai) senilai US$600.000 (Rp10 miliar). Wangi dunia dari Indonesia—bukan sembarang pencapaian.

Pertamina: Katalis yang Nyata, Bukan Sekadar Slogan

Muhammad Baron, Vice President Corporate Communication PT Pertamina, melempar pesan yang jelas: “Pertamina berkomitmen untuk menjadi katalis dalam tumbuhnya ekonomi rakyat. Keberhasilan para UMKM binaan Pertamina menembus pasar internasional adalah bukti bahwa pendampingan yang konsisten, strategi yang tepat, dan sinergi lintas pihak dapat menghasilkan dampak nyata bagi perekonomian Indonesia.”

Ini bukan semata-mata PR. Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina telah terbukti mengubah permainan bagi puluhan UMKM di berbagai sektor.

Bonus: Penghargaan Booth Terbaik

Sebagai tambahan gula, Pertamina juga merebut penghargaan Booth Terbaik (Best Performance Booth) di ajang tersebut. Kemenangan ini bukan kebetulan—booth mereka dinilai informatif, interaktif, dan inspiratif, sekaligus memamerkan semangat kemandirian dari produk unggulan UMKM. Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Bappenas, Prof. Dr. Ir. Rachmat Pambudy.

Momentum untuk Lebih Besar Lagi

Kemenangan di Agrinex 2025 adalah momentum krusial. Tidak hanya membuktikan bahwa produk lokal punya daya saing global, tapi juga membuka mata negara-negara lain terhadap inovasi dan kualitas Indonesia.

UMKM bukan lagi simbol keterbatasan—mereka adalah genjatan pembangunan ekonomi nasional yang mampu menggebrak panggung dunia, dengan dukungan pendampingan yang tepat sasaran dan visi jangka panjang.


One Key Message: Seven SMEs supported by Pertamina shattered market expectations at Agrinex 2025, securing over Rp206 billion in transactions and three international export agreements, proving that with proper mentorship and strategic collaboration, Indonesia’s small businesses can compete and win on the global stage.

Related posts

Dari Mimpi Kecil Menuju Harapan Besar: Perjalanan WIKA Beton dalam Membangun Masa Depan Anak Bangsa

Nea

BayRun for Charity 2025: Berlari untuk Harapan dan Perlindungan Anak di Jakarta

Nea

KOPLING 2025: Panggung Musik Koplo dan UMKM Adalah Mesin Ekonomi RakyatJa

Nea