Jakarta, ESG IDN – Dalam pertarungan global melawan perubahan iklim, data emisi gas rumah kaca yang akurat dan terkini sangat penting sebagai kunci aksi nyata. Climate TRACE, sebuah koalisi yang terdiri dari lebih dari 100 organisasi teknologi dan riset, berhasil menghadirkan terobosan dengan memanfaatkan citra satelit, kecerdasan buatan, dan sensor canggih untuk menyajikan data emisi global secara rinci dan hampir dalam waktu nyata.
Data terbaru Climate TRACE di awal tahun 2025 menunjukkan bahwa kota dengan emisi gas rumah kaca terbesar di dunia adalah Shanghai, Tiongkok, dengan sekitar 256 juta ton metrik emisi, melampaui total emisi negara seperti Kolombia atau Norwegia. Tokyo, Jepang, berada di urutan kedua dengan hampir 250 juta ton metrik, yang jika dihitung sebagai negara, menempatkannya di jajaran 40 besar dunia. New York City, Amerika Serikat, menghasilkan sekitar 160 juta ton metrik, setara dengan emitor negara di urutan 50 besar. Houston, Amerika Serikat, juga masuk daftar 50 besar dengan sekitar 150 juta ton metrik, dan Seoul, Korea Selatan, melaporkan emisi mendekati 142 juta ton metrik, menutup posisi lima besar kota penghasil emisi terbesar. Selain itu, kota-kota seperti Beijing dan Suzhou di Tiongkok turut memberikan kontribusi signifikan terhadap emisi global, menunjukkan dominasi kota-kota besar Asia dalam isu ini.
Selama ini, data emisi tingkat kota seringkali terbatas atau hanya berupa perkiraan, sehingga menyulitkan pembuat kebijakan dalam merancang strategi iklim yang tepat sasaran. Dengan pendekatan Climate TRACE yang menyediakan data bulanan untuk lebih dari 9.000 kawasan urban di seluruh dunia serta mencakup lebih dari 660 juta sumber emisi lintas sektor, jurang informasi ini kini dapat dijembatani. Transparansi yang belum pernah terjadi sebelumnya ini memungkinkan pemerintah lokal, pelaku bisnis, dan komunitas advokat iklim untuk memperkuat pengawasan dan mempercepat transisi menuju ekonomi rendah karbon. Al Gore, salah satu pendiri Climate TRACE, menegaskan bahwa ketika kepemimpinan global menemui hambatan, pemimpin lokal dan negara bagian mengambil peran penting dengan memanfaatkan data akurat dan terkini dari Climate TRACE untuk bertindak efektif.
Dengan rilis data bulanan yang dilakukan Climate TRACE, dunia kini memiliki akses terhadap inventaris emisi gas rumah kaca paling lengkap dan mutakhir. Dataset dinamis ini tidak hanya melaporkan emisi, tetapi juga menyoroti tren, seperti kota yang menunjukkan peningkatan emisi dan kota yang berhasil menurunkannya. Misalnya, Ma’anshan dan Anshan di Tiongkok serta Seoul di Korea Selatan mencatat peningkatan emisi dari tahun ke tahun, sementara Dortmund di Jerman dan Swansea di Inggris berhasil mengurangi emisinya secara signifikan.
Mengingat meningkatnya urgensi penanganan perubahan iklim, alat seperti Climate TRACE sangat krusial untuk mendorong transparansi, akuntabilitas, dan aksi iklim efektif di semua tingkatan. Profil emisi yang rinci dari kota-kota besar seperti Shanghai, Tokyo, New York, Houston, dan Seoul memberikan wawasan penting sebagai dasar intervensi yang benar-benar berdampak. Untuk informasi lebih lengkap dan bagaimana kota atau organisasi dapat memanfaatkan data ini mempercepat solusi iklim, kunjungi situs resmi di www.climatetrace.org.
One key message : Climate TRACE is revolutionizing global climate action by providing highly accurate, near real-time data on greenhouse gas emissions from cities worldwide, empowering governments and organizations to enhance transparency, accountability, and targeted climate strategies.

