Jakarta, ESGIDN.com – Peta kekuatan bisnis hijau global pada tahun 2025 menempatkan Eropa dan Australia sebagai pusat inovasi keberlanjutan. Berdasarkan pemeringkatan terbaru dari majalah TIME dan Corporate Knights, tiga perusahaan multinasional berhasil mengungguli ribuan korporasi lainnya sebagai pemimpin mutlak dalam penerapan standar Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) bertaraf dunia.
Di posisi puncak, raksasa teknologi asal Prancis, Schneider Electric, dinobatkan sebagai “The World’s Most Sustainable Company 2025”. Prestasi ini mengukuhkan dominasi Schneider yang tidak hanya sukses menekan jejak karbon operasionalnya sendiri, tetapi juga dinilai revolusioner karena model bisnis intinya yang berfokus membantu perusahaan lain melakukan dekarbonisasi. Dengan portofolio solusi efisiensi energi yang masif, Schneider Electric menjadi perusahaan pertama dalam sejarah yang berhasil menduduki peringkat nomor satu sebanyak dua kali dalam daftar prestisius Global 100 Corporate Knights, sekaligus memuncaki daftar tahunan majalah TIME.
Menyusul di peringkat kedua adalah Telefónica, raksasa telekomunikasi yang berbasis di Spanyol. Telefónica berhasil membuktikan bahwa industri konektivitas yang rakus energi dapat bertransformasi menjadi bisnis hijau. Perusahaan ini mendapat skor tinggi berkat keberhasilannya melakukan migrasi massal ke jaringan serat optik dan 5G yang jauh lebih hemat energi, serta pencapaian penggunaan 100 persen energi terbarukan di pasar utamanya di Eropa dan Amerika Latin. Komitmen mereka terhadap transparansi data dan tata kelola digital juga menjadi faktor kunci yang mengantarkan mereka ke posisi runner-up dunia.
Melengkapi tiga besar adalah Brambles, perusahaan logistik rantai pasok asal Australia yang dikenal lewat merek CHEP. Brambles dinilai sebagai contoh paling sempurna dari penerapan ekonomi sirkular dalam skala global. Melalui model bisnis “share and reuse” palet dan kontainer pengiriman, Brambles secara efektif menghilangkan limbah logistik di seluruh dunia. Keunikan model bisnis ini membuat hampir seluruh pendapatan perusahaan dikategorikan sebagai “pendapatan berkelanjutan”, sebuah metrik yang sulit ditandingi oleh perusahaan konvensional lainnya.
Ketiga perusahaan ini—Schneider Electric, Telefónica, dan Brambles—kini menjadi standar emas baru bagi korporasi dunia yang ingin membuktikan bahwa profitabilitas dan keberlanjutan planet dapat berjalan beriringan.

