Image default
Index & ESG Rating

Perusahaan Tiga Merek Terdepan dalam Bidang ESG di Indonesia 2025 Peringkat 1, 2, dan 3 Didominasi Sektor Energi dan Perbankan

Jakarta, ESG IDN – Lanskap keberlanjutan korporasi di Indonesia pada tahun 2025 menunjukkan pergeseran signifikan dalam standar kepatuhan lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Berdasarkan analisis komparatif terbaru yang menggunakan bobot nilai terverifikasi dari lembaga pemeringkat global, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) berhasil mengungguli raksasa perbankan nasional sebagai pemimpin pasar. Riset mendalam yang menggabungkan metodologi Sustainalytics, MSCI, dan LSEG ini menetapkan urutan definitif perusahaan tiga merek terdepan dalam bidang ESG di Indonesia peringkat 1, 2, dan 3, dengan PGE di posisi puncak, diikuti oleh Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Di peringkat pertama, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) mengukuhkan posisinya dengan skor risiko ESG absolut terbaik di Indonesia, yakni 7,1 berdasarkan penilaian Sustainalytics. Dalam metodologi ini, skor yang lebih rendah mengindikasikan kinerja yang lebih baik, menempatkan PGE dalam kategori “Negligible Risk” atau risiko yang dapat diabaikan. Pencapaian ini tidak hanya menjadikan PGE sebagai pemimpin domestik, tetapi juga menempatkannya dalam daftar elit “Top 50 Global ESG Companies 2025”. Perusahaan ini tercatat sebagai satu-satunya wakil Indonesia yang meraih predikat “2025 ESG Top-Rated Company” di tingkat global, sekaligus menjadi peringkat satu dunia di sub-sektor energi terbarukan dan industri utilitas. Keunggulan operasional PGE juga terbukti melalui data pengurangan emisi gas rumah kaca yang mencapai 95,23 persen dibandingkan pembangkit berbahan bakar fosil.

Menempati peringkat kedua, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatatkan transformasi ESG paling dramatis di sektor keuangan nasional. Bank pelat merah ini berhasil memperbaiki skor Sustainalytics-nya secara signifikan, dari 28,45 (Medium Risk) pada tahun 2024 menjadi 9,8 (Negligible Risk) pada Agustus 2025. Lonjakan kinerja ini menempatkan Bank Mandiri pada peringkat 31 dari 989 bank global yang dinilai, sekaligus menjadikannya bank dengan peringkat risiko ESG terbaik di kawasan ASEAN. Keunggulan Bank Mandiri semakin dipertegas oleh kenaikan peringkat MSCI ESG Rating menjadi AA atau kategori “Leader”, sebuah lompatan dua tingkat dari posisi BBB sebelumnya. Dari sisi operasional, bank ini telah mencakup 56 persen total portofolio pinjamannya dalam penghitungan emisi yang dibiayai (financed emission) dan menetapkan target agresif Net Zero Emissions untuk operasional pada 2030 serta pembiayaan pada 2060. Secara matematis, posisi Bank Mandiri berada di bawah PGE karena skor risiko 9,8 miliknya masih lebih tinggi dibandingkan skor 7,1 milik PGE.

Di peringkat ketiga, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) tetap menjadi kekuatan dominan dengan keunggulan spesifik pada metrik penilaian London Stock Exchange Group (LSEG). BRI mencatatkan skor LSEG tertinggi di Indonesia, yakni 86 dari 100, yang masuk dalam kategori “Excellent”. Selain itu, BRI juga menempati persentil ke-95 di sektor perbankan global dengan skor S&P Global sebesar 75. Sebagai pemegang portofolio keuangan berkelanjutan terbesar di tanah air, BRI mencatat bahwa 65,65 persen dari total pendanaan grosir (wholesale funding) senilai Rp73,45 triliun kini berbasis ESG. Namun, dalam perhitungan bobot risiko gabungan, BRI berada di posisi ketiga karena skor Sustainalytics-nya berada di kisaran 17,8 hingga 18,8 yang masuk kategori “Low Risk”, belum mencapai level “Negligible Risk” seperti dua pesaing di atasnya. Selain itu, rating MSCI BRI yang berada di level A (Average) masih satu tingkat di bawah Bank Mandiri yang telah mencapai level AA.

Peringkat definitif ini menegaskan bahwa meskipun BRI unggul dalam skor LSEG, kombinasi metrik risiko global menempatkan PGE sebagai pemimpin mutlak berkat status risiko yang dapat diabaikan dan pengakuan global yang belum tertandingi oleh emiten lain di Indonesia.

Related posts

INSTAR 2025: Terobosan Indonesia dalam Keunggulan ESG dan Integritas Bisnis Berkelanjutan

Nea

BEI dan S&P Dow Jones Luncurkan Tiga Indeks Baru untuk Pasar Modal Berkelanjutan

Nea

KEHATI ESG Award 2025: Saringan Ketat Emiten Hijau dan Penghormatan bagi Sang Pelopor

Nugroho