Image default
Event

Menatap Masa Depan Energi Bersih: Abu Dhabi Siap Gelar Green Hydrogen Summit 2026

ABU DHABI, ESGIDN.com – Transisi energi global kini tidak lagi sekadar wacana di atas kertas. Seiring dengan makin mendesaknya target nol emisi (net-zero), hidrogen hijau (green hydrogen) digadang-gadang menjadi pilar utama dalam peta jalan dekarbonisasi dunia. Merespons urgensi tersebut, para pemimpin dunia, pembuat kebijakan, dan investor akan berkumpul dalam Green Hydrogen Summit 2026 yang akan dihelat sebagai bagian dari Abu Dhabi Sustainability Week (ADSW).

Acara yang dijadwalkan berlangsung pada Januari 2026 ini akan menjadi panggung strategis untuk menyelaraskan kebijakan, modal, dan teknologi guna mempercepat adopsi hidrogen hijau secara global.

Katalisator Dekarbonisasi Sektor “Sulit”

Green Hydrogen Summit 2026 hadir pada momentum yang krusial. Ketika energi surya dan angin sudah mulai mapan, dunia kini berpacu mencari solusi untuk sektor-sektor yang sulit didekarbonisasi (hard-to-abate sectors), seperti industri baja, pelayaran, dan transportasi berat. Di sinilah hidrogen hijau—yang diproduksi melalui elektrolisis air menggunakan energi terbarukan—memainkan peran kunci.

Agenda utama konferensi ini akan menyoroti bagaimana hidrogen hijau dapat menjadi solusi konkret untuk sektor-sektor tersebut. Para delegasi akan membahas langkah-langkah membangun rantai nilai hidrogen yang tangguh, membuka keran kolaborasi lintas batas, serta menerjemahkan ambisi politik menjadi infrastruktur yang nyata dan bernilai komersial.

Ambisi Uni Emirat Arab sebagai Hub Global

Pemilihan Abu Dhabi sebagai tuan rumah bukanlah tanpa alasan. KTT ini secara khusus juga akan menyoroti peta jalan Uni Emirat Arab (UEA) dalam membangun ekonomi hidrogen nasional. UEA berambisi memosisikan diri sebagai pusat global untuk produksi, ekspor, dan inovasi hidrogen.

Sesi-sesi diskusi akan mengeksplorasi bagaimana kerangka kebijakan yang terarah dan kemitraan publik-swasta (PPP) dapat membuka arus investasi yang masif. Hal ini diharapkan mampu memacu riset dan pengembangan (R&D) untuk menekan biaya produksi—tantangan terbesar hidrogen hijau saat ini—sehingga dapat diadopsi pasar secara luas.

Fokus Utama: Investasi dan Teknologi

Secara garis besar, Green Hydrogen Summit 2026 akan mengerucut pada beberapa tema sentral:

  • Jalur Menuju Net-Zero Global: Mengintegrasikan hidrogen dalam strategi dekarbonisasi industri berat dan pembangkit listrik.
  • Investasi dan Pembiayaan: Memobilisasi modal ventura, de-risking proyek (pengurangan risiko), dan menyusun skema pembiayaan yang bankable.
  • Teknologi dan Inovasi: Mempercepat kemajuan teknologi elektroliser dan efisiensi rantai pasok.
  • Kolaborasi Internasional: Menyelaraskan standar dan kerangka kerja perdagangan untuk menciptakan pasar hidrogen global yang terkoneksi.

Bagi para pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah hingga sektor swasta, forum ini bukan sekadar ajang seremonial. Green Hydrogen Summit 2026 menawarkan “kursi baris depan” untuk terlibat langsung dalam percakapan strategis yang akan membentuk arah salah satu sektor pertumbuhan terpenting dalam lanskap energi bersih abad ini.

Acara ini diharapkan menjadi jembatan yang menghubungkan visi kebijakan dengan eksekusi komersial, memastikan bahwa hidrogen hijau tidak hanya berhenti sebagai potensi, melainkan menjadi lokomotif nyata bagi ketahanan energi dan iklim masa depan.

Related posts

COP 30: Indonesia Bukan Penonton, Tapi Penggerak Aksi Iklim Dunia

Nea

Kepemimpinan ESG Indonesia Meraih Pengakuan Bergengsi: 64 Perusahaan Terbaik Dianugerahi Penghargaan

Nea